make up

Dalam penelitian ini terdapat istilah-istilah penting yang digunakan untuk mengembangkan produk baru. Agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap istilah-istilah kunci yang digunakan, maka dipandang perlu untuk memberikan batasan-batasan istilah sebagai berikut.

Dalam pengembangan ini terdapat beberapa istilah, yaitu: 

1. Highlighter adalah suatu kosmetik yang berbadan dasar gliter dapat menonjolkan bagian-bagian wajah seperti pada dahi, tulang hidung, tulang pipi, dan dagu.

2. Shading adalah kosmetik berupa alas bedak yang dapat memberikan kesan gelap atau menyempit. 

3. Tint adalah kosmetik berupa alas bedak yang dapat memberikan kesan terang atau melebarkan.

 4. Make up adalah suatu ilmu seni yang mempelajari tentang seni kecantikan diri maupun orang lain dengan menggunakan kosmetik untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan pada bagian-bagian wajah. 

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Asumsi Pengembangan: Pengembangan kosmetik Highlighter pada proporsi make up ideal teknik shading dan tint ini terdapat beberapa asumsi: 

1. Teknik tint akan lebih terlihat tegas dengan pengaplikasian kosmetik highlighter. 

2. Kosmetik highlighter memiliki keunggulan dimana lebih mudah diaplikasikan karena kosmetik ini bentuknya padat pengaplikasinnya menggunakan kuas. 

3. Kosmetik ini merupakan alternative dalam memecahkan masalah dalam mempertegas membentuk wajah menjadi ideal. 

4. Hasil make up ideal akan lebih terlihat dan menonjol karena kosmetik highlighter akan memperjelas dan mempertegas garis wajah. 

Keterbatasan Pengembangan:

 Dalam pengembangan kosmetik highlighter ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain: 

1. Kosmetik highlighter ini hanya diterapkan pada teknik tint. 

2. Pengembangan ini hanya ditekankan pada prosedur pengembagan analisis kebutuhan dan implementasi. 

3. Uji coba pengembangan hanya dibatasi pada bentuk wajah bulat dan bentuk wajah persegi.

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Berdasarkan tujuan penelitian bahwa penelitian ini mengembangkan highlighter yang dapat digunakan sebagai kosmetik tambahan dalam teknik shading dan tint yang inovatif, adapun spesifikasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 

1. Kosmetik highlighter ini berbentuk padat sehingga dapat diapikasikan dengan kuas halus. 

2. Kosmetik highlighter ini dapat mempertegas teknik tint. 

3. Kosmetik highlighter ini dapat diaplikasikan pada area yang ditonjolkan seperti dahi, batang hidung, tulang pipi, dan dagu. 

4. Kosmetik highlighter ini memberikan kesan yang lebih berdimensi dari hasil tint karena berbahan dasar shimmer. 

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Berdasarkan pada uraian latar belakang dapat di identifikasikan beberapa permasalahan yang dialami dalam proses make up ideal sebagai berikut : 

1. Bentuk dan proporsi wajah yang berbeda-beda menjadi kendala untuk mendapatkan wajah yang ideal.

2. Kosmetik foundation yang tidak mengkilat 

3. Sulitnya mengkoreksi bentuk wajah bulat dan wajah persegi. 

4. Kurang maksimalnya hasil teknik shading dan tint wajah bulat dan wajah persegi.

5. Kurangnya pengetahuan mengenai teknik shading dan tint.

6. Kurangnya penguasaan teknik shading dan tint 

7. Kurangnya inovasi baru berupa kosmetik highlighter untuk mempertegas bentuk wajah yang ingin ditonjolkan pada teknik shading dan tint.

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

 Dari berbagai kesempatan, make up ideal tujuannya mengubah bentuk wajah menjadi sempurna maka berbeda halnya dengan make up sehari-hari yang kesannya natural tanpa mengubah bentuk wajah asli. Dari hal tersebut adapun kesempatan yang tepat untuk make up ideal adalah acara yang sifatnya formal salah satunya yaitu acara wisuda, karena make up ini berbeda dengan daily make up yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Acara wisuda merupakan acara pelepasan status mahasiswa yang dilakukan sesi foto di saat penghujung acara, dari panjangnya serangkaian acara wisuda tentuya make up pun harus tetap awet sampai acara selesai. Di saat tersebut para wisudawan pastinya akan menampilkan penampilan yang cantik sempurna yang ditunjang riasan wajah yang ideal.

Dengan melihat pemaparan di atas, penulis ingin mengembangkan make up ideal teknik shading dan tint yang awalnya hanya mengguankan foundation saja kini ditambahkan dengan bauran kosmetik highlighter pada make up wisuda dengan maksud lebih mempertegas dari hasil teknik tint bentuk wajah persegi dan bulat untuk mendapatkan kesan wajah yang oval atau proposional. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Make up Ideal Teknik Shading & Tint Dengan Kosmetik Highlighter Pada Wajah Bulat & Persegi Untuk Make Up Wisuda”. 

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

 Kegunaan Highlighter yang sebenarnya menyatakan bahwa Highlighter ini diaplikasikan pada area dahi, tulang pipi, tulang alis, tulang hidung, cupid bibir dan dagu. Dengan memberikan highlighter pada bagian tersebut maka hasil teknik shading dan tint akan lebih 7 tegas, sehingga pandangan akan lebih fokus ke tengah wajah. Kosmetik highlighter adalah kosmetik berbahan dasar butiran gliter halus yang teksturnya lembut. Butiran gliter halus ini sifatnya shimmer atau kilau yang fungsinya untuk memberi dimensi pada wajah sehingga bagian wajah yang dibaurkan highlighter akan terlihat lebih tegas atau menonjol. Highlighter ini memiliki tekstur beragam yang terbagi atas tiga jenis, yaitu liquid, powder, cream, dan stick. Adapun warna dari highlighter mulai dari warna putih hingga peach yang dapat disesuaikan dengan warna kulit wajah. Dengan demikian untuk mempertegas hasil riasan ideal pada wajah bulat dan wajah persegi adalah penambahan kosmetik highlighter.

Highlighter/Kosmetik make-up

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Menurut Rostamailis (2002: 107) digunakan beberapa foundation dalam berbagai tingakatan warna sesuai dengan bagian yang ingin digelapkan (shading) atau diterangkan (tint). Foundation merupakan alas bedak yang sifatnya tidak mengkilat. Untuk shading digunakan foundation yang tidak mengkilat berwarna lebih gelap dari warna alami kulit. Sedangkan untuk tint digunakan foundation yang tidak mengkilat namun berwarna lebih terang

Dari hasil koreksi teknik shading dan tint wajah bulat dan wajah persegi yang hasilnya kurang tegas menggunakan foundation. Penulis ingin menambahkan dengan kosmetik highlighter. Dimana hasil teknik shading dan tint dengan foundation ini nantinya ditambahkan dengan bauran highlighter. Tujuannya untuk menyempurnakan teknik tersebut. 

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

 Dari hasil wawancara kepada Salon Tut De Wedding, beliau mengatakan bahwa dalam mengubah bentuk wajah digunakan shading dan tint untuk mengkoreksinya, adapun kosmetik yang digunakan adalah foundation berwarna gelap dan foundation berwarna terang. Kemudian beliau juga mengatahkan bahwa dari semua bentuk wajah, wajah yang sulit di koreksi adalah wajah bulat dan wajah persegi. Hal tersebut dikarenakan wajah bulat memiliki rahang yang bundar dan wajah persegi memiliki dahi dan rahang yang kuat. Jadi walaupun wajah sudah di koreksi dengan shading dan tint bentuk wajah asli belum sepenuhnya tersamarkan. Selain itu perlunya koreksi yang tepat agar kesan dagu lebih meruncing sehingga kesan wajah menjadi lebih panjang

Hal tersebut juga sama dipaparkan oleh Salon Dewa-Dewi yang mengatakan bahwa untuk mengubah wajah menjadi oval perlu dilakukannya koreksi, yaitu dengan shading dan tint. Shading berguna untuk menyamarkan dan tint berguna untuk menonjolkan. Jadi dapat disimpulkan dari teori dan dari hasil wawancara dengan beberapa salon, bahwa teknik shading dan tint dapat mengkoreksi bentuk wajah. Namun, pada wajah bulat dan wajah persegi memang lebih sulit di koreksi dibading dengan wajah panjang, pir, segitiga terbalik, dan diamond. Adapun hasil koreksi dari teknik shading dan tint pada wajah bulat dan wajah persegi terlihat kesan oval kurang tegas. Selain masalah tersebut, kurangnya pengetahuan dan penguasaan mengenai pengaplikasian teknik shading dan tint yang membuat hasil make up kurang sempurna. 

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Menurut Kusantati (2008: 419) ada 7 jenis bentuk wajah, yaitu 1) Bentuk 3 wajah oval, tipe bentuk wajah oval dianggap sebagai bentuk wajah yang paling sempurna atau ideal. Dilihat dari lingkaran bentuk wajah oval menjadi acuan untuk perbandingan dalam mengubah semua bentuk wajah lainnya. 2) Bentuk wajah bulat, mempunyai cir-ciri: dahi yang lebar dan pipi terkesan penuh/ bulat, sehingga garis rahang dan dagu membentuk setengah lingkaran. Secara keseluruhan, semua tampak bundar. 3) Bentuk wajah persegi, memiliki ciri: dahi lebar, perbandingan antara dahi dan rahang lebarnya hampir sama, garis rahang kuat dan berbentuk persegi, serta dagu tidak terlalu lancip. 4) Bentuk wajah pir memiliki ciri: lebar dahi lebih kecil dari lebar rahang dan dagu. 5) Bentuk wajah panjang memiliki ciri: bentuk dahi panjang dan lebar sehingga bentuk wajah terkesan sempit. 6) Bentuk wajah segitiga terbalik memiliki ciri: rahang dan dagu menyempit, tajam dan panjang sedangkan dahi dan wajah terlihat lebar. 7) Bentuk wajah diamond memiliki ciri: dahi sempit, pelipis dan pipi lebar, gadu runcing dan panjang.

Dari semua bentuk wajah, bentuk wajah oval dianggap bentuk wajah paling sempurna atau ideal, bentuk dan perbandingan pada wajah oval menjadi acuan untuk mengubah semua bentuk wajah lainnya. Jika dikaji secara teori ciriciri dari 7 wajah ini selain wajah oval, panjang, segitiga terbalik, pir dan diamond lebih mudah di koreksi dibandingkan bentuk wajah bulat dan persegi karena wajah panjang, segitiga terbalik, pir dan diamond cenderung memiliki dagu yang lebih sempit dibandingkan dengan wajah bulat dan wajah persegi yang memiliki bentuk dahi dan rahang yang lebar menjadi lebih sulit di koreksi dengan teknik shading dan tint sehingga sedikit kemungkinan untuk mendapatkan kesan oval sempurna.

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Seni merias wajah merupakan kombinasi dari dua unsur, yaitu untuk mempercantik dengan menonjolkan bagian wajah yang sudah indah dan menyamarkan dan menutupi bagian kurang sempurna pada wajah. Dalam melakukan tata rias tidaklah lepas dari yang namanya suatu tenik make up guna menghasilkan make up yang ideal. Jadi dalam pengaplikasian kosmetik make up tidak asal sekedar mengoleskannya saja.

Make up ideal dapat diistilahkan sebagai tata rias sempurna. Make up ideal adalah mengubah bagian wajah seperti bentuk wajah, bentuk alis, bentuk mata, bentuk hidung, dan bentuk bibir agar wajah terlihat lebih proposional dengan melakukan koreksi. Dalam mengubah bentuk wajah menjadi bentuk ideal, dimana tulang-tulang yang terlalu tajam diperhalus, bagian yang kurang menonjol diangkat dengan mengaplikasikan teknik shading yang dapat memberikan efek kecil/ cekung, dan tint dapat memberi kesan lebar/ menonjol, menurut Andiyanto (2015: 40). Dengan demikian untuk mendapatkan bentuk wajah oval maka diterapkan make up ideal dengan mengkoreksi bagian-bagain wajah tujuannya untuk mengubah bentuk wajah menjadi lebih proposional. Bentuk wajah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam merias wajah seseorang karena, pada dasarnya setiap orang memiliki bentuk wajah yang berbeda.

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

A. Pengertian

 Make up merupakan kebutuhan setiap wanita. Make up selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan berkembangnya zaman. Munculnya berbagai gaya yang selalu ingin ditampilkan membuat masyarakat khususnya wanita ingin menampilkan kecantikan diri. Seluruh bagian tubuh terutama wajah, sangat diperhatikan karena wajah adalah bagian depan dari kepala meliputi dahi, alis, mata, hidung, pipi, bibir, dan dagu. Memiliki wajah yang cantik dan bentuk wajah yang ideal tanpa ada kekurangan merupakan idaman setiap wanita. Hal ini menjadi permasalahan bagi wanita yang memiliki bentuk wajah kurang sempurna. Kemajuan teknologi di bidang tata rias berkembang sangat cepat sehingga berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Saat ini, berbagai macam pembaharuan dan perubahan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas make up. Hal tersebut dapat dilihat dari begitu banyak kosmetikkosmetik yang digunakan dalam make up. Diantaranya ada kosmetik dasar seperti foundation, bedak tabur, bedak padat, pensil alis, eyeshadow, eyeliner, maskara, blush on, dan lipstik. Umumnya kosmetik ini diaplikasikan untuk mempercantik serta menutupi kekurangan pada wajah.

B. Tujuan

Tata rias wajah (make up) adalah kegiatan yang tujuannya mengubah penampilan diri dengan bantuan alat dan bahan kosmetik. walaupun sebanarnya seluruh tubuh bisa dihias, namun make up sering ditujukan untuk merubah bentuk wajah. (Sumber: Wikipedia). Dengan demikian merias wajah merupakan hal yang sangat penting dalam menampilkan kecantikan fisik. Karena, tujuannya untuk mempercantik diri. Seni merias wajah merupakan kombinasi dari dua unsur, yaitu untuk mempercantik dengan menonjolkan bagian wajah yang sudah indah dan menyamarkan dan menutupi bagian kurang sempurna pada wajah. Dalam melakukan tata rias tidaklah lepas dari yang namanya suatu tenik make up guna menghasilkan make up yang ideal. Jadi dalam pengaplikasian kosmetik make up tidak asal sekedar mengoleskannya saja.

Sumber: https://repo.undiksha.ac.id/4205/3/1615011009-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf